Halaman ini akan tertutup secara otomatis setelah meng-klik salahsatu link diatas
Terimakasih!

CARA BUDIDAYA AYAM RAS PETELUR

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya ayam ras petelur dimulai dengan sejarah singkat ayam ras petelur, sentra budidaya ayam ras petelur, jenis-jenis ayam ras petelur, manfaat ayam ras petelur, persyaratan lokasi budidaya ayam ras petelur, pedoman teknis budidaya ayam ras petelur, hama dan penyakit ayam ras petelur dan lain-lain.

1. SEJARAH SINGKAT

Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.

Menginjak awal tahun 1900-an, ayam liar itu tetap pada tempatnya akrab dengan pola kehidupan masyarakat dipedesaan. Memasuki periode 1940-an, orang mulai mengenal ayam lain selain ayam liar itu. Dari sini, orang mulai membedakan antara ayam orang Belanda (Bangsa Belanda saat itu menjajah Indonesia) dengan ayam liar di Indonesia. Ayam liar ini kemudian dinamakan ayam lokal yang kemudian disebut ayam kampung karena keberadaan ayam itu memang di pedesaan. Sementara ayam orang Belanda disebut dengan ayam luar negeri yang kemudian lebih akrab dengan sebutan ayam negeri (kala itu masih merupakan ayam negeri galur murni). Ayam semacam ini masih bisa dijumpai di tahun 1950-an yang dipelihara oleh beberapa orang penggemar ayam. Hingga akhir periode 1980-an, orang Indonesia tidak banyak mengenal klasifikasi ayam. Ketika itu, sifat ayam dianggap seperti ayam kampung saja, bila telurnya enak dimakan maka dagingnya juga enak dimakan. Namun, pendapat itu ternyata tidak benar, ayam negeri/ayam ras ini ternyata bertelur banyak tetapi tidak enak dagingnya.

Ayam yang pertama masuk dan mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras petelur white leghorn yang kurus dan umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yang memang khusus untuk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras mempunyai klasifikasi sebagai petelur handal dan pedaging yang enak. Mulai terjadi pula persaingan tajam antara telur dan daging ayam ras dengan telur dan daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai diatas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep makanan tradisional saja. Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur.

Ayam kampung memang bertelur dan dagingnya memang bertelur dan dagingnya dapat dimakan, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai ayam dwiguna secara komersial-unggul. Penyebabnya, dasar genetis antara ayam kampung dan ayam ras petelur dwiguna ini memang berbeda jauh. Ayam kampung dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa baiknya. Sehingga ayam kampung dapat mengantisipasi perubahan iklim dengan baik dibandingkan ayam ras. Hanya kemampuan genetisnya yang membedakan produksi kedua ayam ini. Walaupun ayam ras itu juga berasal dari ayam liar di Asia dan Afrika.

2. SENTRA PERIKANAN

Ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa dan Sumatera, tetapi peternakan ayam telah menyebar di Asia dan Afrika serta sebagian Eropa.

3. JENIS

Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:

Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga bila kepanasan.

Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama. Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.

4. MANFAAT

Ayam-ayam petelur unggul yang ada sangat baik dipakai sebagai plasma nutfah untuk menghasilkan bibit yang bermutu. Hasil kotoran dan limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yang dapat diolah menjadi pupuk kandang, kompos atau sumber energi (biogas). Sedangkan seperti usus dan jeroan ayam dapat dijadikan sebagai pakan ternak unggas setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan juga dalam upacara keagamaan.

5. PERSYARATAN LOKASI

Lokasi yang jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran.
Lokasi terpilih bersifat menetap, tidak berpindah-pindah.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Penyiapan Sarana dan Peralatan

A. Kandang
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.

Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:


  • Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;

  • Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.

Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:


  • kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;

  • kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan;

  • kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).

Peralatan
Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.

Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus

Penyiapan Bibit
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
- Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
- Pertumbuhan dan perkembangan normal.
- Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
- Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
- Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
- Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
- Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
- Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
- Tidak ada letakan tinja diduburnya.


Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:

Konversi Ransum.
Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.

Produksi Telur.
Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tidak menguntungkan.

Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan.
Apabila kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat dilihat pada data di bawah ini.

- Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
- Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.
- Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.
- H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
- Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.
- Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
- Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
- Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
- Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
- Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
- Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.
- Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
- Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.

Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup.

Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

- Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, - Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
- Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
- Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
- Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.

- Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.

Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:

Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor;
minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor;
minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.


Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.

Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu
minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;
minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Pemberian Vaksinasi dan Obat
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.

Macam-macam vaksin:

Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
Vaksin NCD HB-1/Pestos.
Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.
Persyaratan dalam vaksinasi adalah:

Ayam yang divaksinasi harus sehat.
Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
Sterilisasi alat-alat.
Pemeliharaan Kandang
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
7. HAMA DAN PENYAKIT

Penyakit karena Bakteri
Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dengan angka kematian yang tinggi.
Penyebab: Salmonella pullorum. Pengendalian: diobati dengan antibiotika
Foel typhoid
Sasaran yang disering adalah ayam muda/remaja dan dewasa.
Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala: ayam mengeluarkan tinja yang berwarna hijau kekuningan.
Pengendalian: dengan antibiotika/preparat sulfa.
Parathyphoid
Menyerang ayam dibawah umur satu bulan.
Penyebab: bakteri dari genus Salmonella.
Pengendalian: dengan preparat sulfa/obat sejenisnya.
Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida.
Gejala: pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
Pengendalian: dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri dan virus.
Gejala: ayam yang terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dapat disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.
CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yang populer di Indonesia. Menyerang anak ayam dan ayam remaja.
Pengendalian: dilakukan dengan antibiotika (Spiramisin dan Tilosin).
Infeksi synovitis
Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler dan kalkun.
Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma.
Pengendalian: dengan antibiotika.
Penyakit karena Virus
Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan. Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.
Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya karbol.
Pengendalian:

belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini;
pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar.
Penyebab: virus Borreliota avium.
Pengendalian: dengan vaksinasi.
Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%.
Pengendalian: dengan vaksinasi.
Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.
Penyakit karena Jamur dan Toksin
Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yang menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :

Muntah darah hitam (Gizzerosin)
Ciri kerusakan total pada gizzard ayam.
Penyebab: adalah racun dalam tepung ikan tetapi tidak semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan yang menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
Pengendalian: belum ada.
Racun dari bungkil kacang
Minyak yang tinggi dalam bungkil kelapa dan bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. Untuk menghindari keracunan bungkil kacang maka dalam rancung tidak digunakan antioksidan atau bungkil kacang dan bungkil kelapa yang mengandung kadar lemak tinggi.
Penyakit karena Parasit
Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan.
Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak aktif.
Penyakit karena Protozoa
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang dan genangan air.
8. PANEN

Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang diahsilkan oelh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.
Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
Pengumpulan
Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong.
Pembersihan
Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan amplas besi yang halus, dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan untuk telur tetas.
9. PASCAPANEN

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya ayam petelur buras (150 ekor) tahun 1998 di Bintaro, Jakarta.

Biaya produksi
Modal tetap (investasi)
Kandang dan atap——————————-Rp. 225.000,-
Induk 150 ekor @ Rp. 17.500,—————–Rp. 2.626.000,-
Jumlah biaya modal tetap—————————-Rp. 2.850.000,-
Modal kerja/variabel
Pakan 90 gr x 150 x Rp. 1.210,-/kg x 30——– Rp. 490.000,-
Penyusutan kandang (4tahun)——————– Rp. 4.700,-
Penyusutan induk (umur produktif 2 tahun)——- Rp. 109.375,-
Obat-obatan————————————- Rp. 1.000,-
Resiko kematian 3% per tahun——————- Rp. 6.565,-
Jumlah biaya modal kerja—————————- Rp. 611.640,-
Jumlah biaya produksi——————————- Rp. 611.640,-
Pendapatan
Telur 60 x Rp. 650,- x 30 —————————-Rp. 1.170.000,-
Ayam afkir 141 ekor x Rp. 10.000,—————— Rp. 58.750,-
Jumlah pendapatan ————————————— Rp. 1.228.750,-
Keuntungan
Rp. 1228.750,- – Rp. 611.640,- =——————— Rp. 617.110,-4)
Parameter kelayakan usaha
a. B/C ratio = 2,0
Keterangan :

Perhitungan biaya dan pendapatan dilakukan dalam 1 bulan
Harga-harga diperhitungkan pada bulan November 1998
Diperlukan luas tanah 40 m 2
Gambaran Peluang Agribisnis
Dewasa ini kebutuhan telur dalam negeri terus meningkat sejalan dengan peningkatan pola hidup manusia dalam meningkatkan kebutuhan akan protein hewani yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak. Kebutuhan akan telur yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal. Dengan melihat kondisi tersebut budidaya ayam petelur dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan bila di kelola secara intensif dan terpadu.
11. DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota IKAPI) Jakarta.
Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.
12. KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id
Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

CARA BUDIDAYA AYAM RAS PEDAGING

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya ayam ras pedaging dimulai dengan sejarah singkat ayam ras pedaging, sentra budidaya ayam ras pedaging, jenis-jenis ayam ras pedaging, manfaat ayam ras pedaging, persyaratan lokasi budidaya ayam ras pedaging, pedoman teknis budidaya ayam ras pedaging, hama dan penyakit ayam ras pedaging dan lain-lain.

1. SEJARAH SINGKAT

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an di mana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan di berbagai wilayah Indonesia.

2. SENTRA PERIKANAN

Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi

3. JENIS

Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama.Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.

4. MANFAAT

Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:
  • penyediaan kebutuhan protein hewani
  • pengisi waktu luang dimasa pensiun
  • pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
  • tabungan di hari tua
  • mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)


5. PERSYARATAN LOKASI

  • Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
  • Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
  • Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.


6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)

  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
  2. Perkandangan
  3. Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
  • persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C,
  • kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada,
  • tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam,
  • untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray.
  • Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.

Peralatan

  • Litter (alas lantai)
    Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
  • Indukan atau brooder
    Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
  • Tempat bertengger (bila perlu)
    Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
  • Tempat makan, minum dan tempat grit
    Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus

Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.


Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
  • pertumbuhan dan perkembangannya normal
  • ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
  • tidak ada lekatan tinja di duburnya

Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day OldChicken)/ayam umur sehari:

  • Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
  • Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
  • Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
  • Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
  • Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
  • Tidak ada letakan tinja diduburnya.

Perawatan Bibit dan Calon Induk

Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.


Pemeliharaan

  • Pemberian Pakan dan Minuman
  • Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu)

Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

  • kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
  • kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:

  • kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.

kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:

  • minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor,
  • minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor,
  • minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor
  • minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.
    Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.


Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:

  1. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
  2. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.

Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.


7. HAMA DAN PENYAKIT

Penyakit
Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian:

  • menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
  • dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.


Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian:

  • menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang;
  • pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.


Hama
Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian:

sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

8. PANEN

Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.

9. PASCAPANEN

Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)
Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4°C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang
halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap
dimasak dalam kemasan terpisah.
Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

Analisis Usaha Budidaya
Dasar perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis ini, antara lain adalah:

  • jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707.
  • sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal
    luas tanah yang digunakan yaitu 200 m 2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-.
  • kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan genting.
  • ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m.
  • lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.
  • menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.
  • penerangan dengan lampu listrik.
    umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari
  • litter/alas kandang menggunakan sekam padi.
  • jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu.
  • tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.
  • lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).
  • berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
  • harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga sampai mencapai Rp 3000,- ditingkat peternak/petani.
  • ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.
  • nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-.
  • bunga Bank yaitu 1,5%/bulan
    nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.

perhitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar, karena nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.
Adapun rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut :

Biaya prasarana produksi
Sewa tanah 200 m 2 selama 2 bulan—————Rp. 20.000,-
Kandang ukuran 20 x 5 m
Bambu 180 batang @ Rp 1250,————–Rp. 225.000,-
Semen 4 zak @ Rp 7000,——————–Rp. 28.000,-
Kapur 30 zak @ Rp 6000,——————-Rp. 18.000,-
Genting 2600 bh @ Rp 90,——————-Rp. 234.000,-
Paku reng 5 kg @ Rp 2000,——————Rp. 10.000,-
Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800, ————-Rp. 12.600,-
Batu bata 1000 buah @ Rp 55,—————Rp. 55.000,-
Pasir 1 truk ———————————–Rp. 230.000,-
Tali 28 meter @ Rp 5000, ——————–Rp. 14.000,-
Tenaga kerja ———————————-Rp. 400.000,-
Peralatan
Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000, ———— Rp. 140.000,-
Tempat minum 32 bh @ Rp 3880, ———— Rp. 124.000,-
Sekop 1 bh ———————————– Rp. 7.000,-
Ember 2 bh @ Rp 2000, ———————- Rp. 4.000,-
Tong bak air 1 bh —————————– Rp. 15.000,-
Ciduk 2 bh @ Rp 500, ———————— Rp. 1.000,-
Tabung gas besar 1 bh ————————- Rp. 250.000,-
Thermometer 1 bh —————————– Rp. 2.000,-
Regulator 1 bh ——————————— Rp. 52.500,-
Brooder (gasolec) 1 bh ———————— Rp. 15.000,-
Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp 500,- —– Rp. 60.000,-
Jumlah biaya prasarana produksi ————— Rp. 2.052.000,-
Biaya sarana produksi
Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,- ——————– Rp. 900.000,-
Pakan dan obat-obatan
BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp 36.000, ——- Rp. 1.116.000,-
BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp 34.000, ——– Rp. 1.156.000,-
obat-obatan @ Rp 150,-/ekor —————— Rp. 150.000,-
tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp 105.000,- ——– Rp. 157.500,-
Lain-lain ———————————————- Rp. 10.000,-
sekam padi alas kandang 1 truk @Rp 60.000,- — Rp. 60.000,-
karung goni bekas 32 kantong @ Rp 300,- —— Rp. 2.400,-
pemakaian listrik selama 0-6 minggu ————- Rp. 7.000,-
pemakaian gas ———————————– Rp. 35.000,-
Jumlah biaya produksi ————————— Rp. 3.583.900,-
Biaya produksi
Sewa tanah 200 m 2 selama 2 bulan —————— Rp. 20.000,-
Nilai susut prasarana produksi/2 bln
kandang —————————————– Rp. 51.109,-
Peralatan Rp 805.660,- : 30 ——————— Rp. 26.856,-
Bibit DOC 1000 ekor ——————————— Rp. 900.000,-
Pakan dan obat-obatan ——————————– Rp. 2.422.000,-
Tenaga kerja ——————————————- Rp. 157.500,-
lain-lain ———————————————— Rp. 104.400,-
Bunga modal 1,5% per bulan ————————— Rp. 84.543,-
Bulan modal 1,5 bulan ——————————— Rp. 126.815,-
Jumlah biaya produksi ———————————- Rp. 3.808.680,-
Pendapatan
Total produksi 1000X94%X1,75 kg X Rp 2500,- —– Rp. 4.112.500,-
Nilai Pupuk kandang ———————————– Rp. 60.000,-
Jumlah pendapatan ————————————- Rp. 4.172.500,-
Keuntungan ——————————————– Rp. 363.820,-

Parameter kelayakan usaha
BEP Volume Produksi = 870 ekor
BEP Harga Produksi Rp. 3.316.000,-
B/C Ratio = 1,09
ROI = 6,45 %
Rasio keuntungan terhadap pendapatan = 8,71 %
Tingkat pengembalian modal = 2,6 th.
Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek agribisnis peternakan untuk ternak ayam broiler cukup baik dimana permintaan pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan peluang pasar yang bisa dihandalkan.

11. DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota IKAPI) Jakarta.
Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.

12. KONTAK HUBUNGAN

Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id Jakarta, Maret 2000

Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

Anggrek Ketawa dari Bangka


KELOPAK DAN MAHKOTA BERWARNA HIJAU KEKUNINGAN DITAMBAH BIBIR MENJULUR BERWARNA MERAH MARUN, mengukuhkan bentuknya yang mirip bibir manusia. 'Tawa' anggrek itu dinilai eksotik oleh pecinta anggrek negara tetangga. Tak heran, ketika Eria jacobsonii J.J Sm ini dibawa ke pameran, anggrek ini terjual habis dalam sehari. "Kemarin saya bawa lima rumpun besar-besar, langsung diborong orang Thailand," kata Tulistiyanto dari Bangka Flora Socieety (BFS) saat berpameran pada Asian Orchid Exhibition di Palembang Mei 2008 lalu.


Khusus untuk anggrek ketawa, ada banyak alasan orang luar menyukainya. Anggrek ini termasuk jenis wangi dan beraroma vanila. Satu rumpun tanaman, dengan bunga minimal 5 kuntum bisa mengharumkan ruangan ukuran 4m x 5m. Padahal ukuran kuntumnya tidak besar, hanya berdiameter 2-3 cm. Kunturn ini bertengger di tangkai bunga yang menyembul pada titik tumbuh. Diapit oleh daun hijau yang tebal dan runcing. Susunannya Baling berhadapan dengan panjang daun sekitar 5 cm.


Antara batang satu dengan batang yang lain dihubungkan oleh batang (rhizoma) hingga membentuk rumpun. Batang ini agak menggelembung, dan dinamai pseudobulb, tempat dimana cadangan makanan disimpan. Pseudobulb sancta Cecil dan letaknya dekat sekali dengan batang. "Bunganya bisa tahan hingga 2 bulan. Pas sebagai hiasan di atas meja. Setelah rontok, selang 3 minggu lagi muncul bunga pada anakan yang lain," kata Tulistiyanto yang menggunakannya sebagai pengharum ruangan. Tentu saja anggrek dimasukkan ke ruangan hanya saat berbunga. Dengan susunan semacam ini, Anggrek Ketawa berpotensi untuk dijadikan tanaman pot plant yang dipajang di atas meja.




MUDAH DIBIAKAN
Juga menjadi daya tarik anggrek ketawa adalah pembiakkannya mudah. Lebih praktis menggunakan anakan mengingat skala yang dibutuhkan belum begitu banyak. Anakan ini tumbuh dari rizhoma yang menjalar di permukaan kulit tanaman. Saat tanaman sudah berdaun minimal 3 pasang, bisa dipisahkan dengan memotong rimpang tersebut. Untuk lebih amannya, jangan hanya memotong satu rumpun berisi satu anakan, tapi satu rumpun yang berisi minimal 3 anakan. Sehingga rumpun punya energi lebih besar untuk menyembuhkan luka pada jaringan yang terpotong. Selain itu, gunakan pilau tajam untuk memotongnya. Pisau yang tumpul membuat tanaman lebih 'sakit' karena jaringan yang rusak Lebih banyak.

Setelah anakan dipotong, ditanam di pot dengan media pakis spaghnummoss atau cocopeat. Lalu disiram dua kali sehari, atau usahakan tetap lembap. Pemupukan tidak perlu rutin, walau ada yang memperlakukan sebagaimana anggrek hibrida, dua kali seminggu dipupuk NPK. Anggrek ini sebaiknya ditempatkan di bawah naungan (net 65%), atau bisa juga diletakkan di dalam ruangan yang berhadapan dengan jendela. Kalau mau alami, bisa diikat di batang pohon sebagaimana di habitat aslinya.

BERAGAM VARIAN
E, jacobsonii, punya beberapa nama lain lantaran variannya beragam. Warna bunganya ada yang kehijauan, kekuningan dan hijau muda, tetapi punya bentuk yang lama. Anda bisa menemukan nama lain sebagai Campanulorchis pellipes (Rchb.f. ex Hook.f.) Y.P.Ng £t f'.J.Cribb 2005 Eria jacobsonii J.J.Sm. 1917; Eria toluensis J.J.Sm, 1920 Pinalia pellipes (Rchb. f. ex Hook.f.) Kuntze 1891. Tahun penamaan tertua tertera 1851 dengan nama Eria teretifolia tariff. Nama ini merujuk pada bentuk tenet (seperti pensil) pada daun anggrek ketawa


Anggrek ketawa ditemukan menempel pada batang pohon berkulit tebal. Misalnya bacang (Ma ngifera foetida), mangga rasa asam. Sementara di negara lain banyak ditemukan di bawah naungan hutan conifer (kelompok pinus). Tanaman ini ditemukan menyebar dari Malaysia hingga Sumatera, pada kisaran ketinggian 0-1.300 m diatas permukaan Taut. Ada juga yang menyebutkan Himalaya, Assam, Bhutan, Sikkim, Myanmar, Thailand, Malaysia, Laos, Kamboja, Cina bagian selatan, dan Vietnam. Di Indonesia, anggrek ketawa menjadi kebanggaan penganggrek Bangka.

Tanaman Srikaya Jumbo (anona squamosa)

Membuahkan tabulampot sangat mengasikkan. Bagi anda yang ingin mencobanya, srikaya jumbo bisa menjadi pilihan. Buah srikaya (anona squamosa) yang sering kita kenal adalah srikaya lokal yang ukurannya hanya sekepalan orang dewasa dengan daging buah yang tipis dan biji yang banyak. Dan biasanya kita banyak menjumpainya di halaman2 rumah sebagai penghias halaman rumah. Tapi anda bisa lupakan itu semua karena saat ini ada varietas baru yang berasal dari Australia, dan kita biasa menyebutnya srikaya jumbo karena memang berukuran jumbo dimana ukuran perbuahnya bisa mencapai 1 kg.

Disamping itu, daging buahnya tebal dan berbiji sedikit. Srikaya Jumbo bisa ditanam sebagai tabulampot dengan cara sambung pucuk/okulasi dimana dengan cara ini pohon akan cepat berbuah dan hasilnya bisa maksimal dengan ukuran buah yang besar, bisa mencapai 1kg perbuahnya, daging buahnya tebal, berwarna putih, kering, dan rasanya manis sekali. Menurut Agus Sudarto, Tebuwulung Nursery telah membiakkan srikaya jenis ini dengan peminat yang banyak dikarenakan perawatannya yang terbilang mudah. Selain srikaya jumbo, kami juga membiakkan srikaya merah dengan sistem dan perawatan yang sama dengan srikaya jumbo yaitu sistem sambung pucuk/okulasi dengan batang bawah menggunakan pohon srikaya lokal. Dengan cara ini pohon akan lebih cepat berbuah dengan hasil yang maksimal sehingga dapat memikat mata yang memandangnya... Selamat mencoba..!!


CARA MEMPERBANYAK AGLAONEMA


Ada banyak teknik bagaimana caranya memperbanyak dan menghasilkan Aglaonema unggulan. Berikut ini adalah teknik yang digunakan Handry Chuhairy pemilik Han Garden di Flora Alam Sutra Tangerang dalam memperbanyak aglaonema dalam waktu singkat yaitu dengan cara cangkok dengan menggunakan pot plastik bibit anggrek / gelas eks air minum dalam kemasan seperti Aqua/2 Tang dll. Inilah tahapan-tahapan pencangkokannya:
  • tanaman yang akan dicangkok harus sehat, bebas hama dan penyakit. Batang aglaonema sudah tinggi dari permukaan media. (Tinggi batang aglaonema tersebut yang menentukan banyaknya jumlah cangkokan).
  • Siapkan pot plastik bibit anggrek / gelas eks air minum dalam kemasan. Untuk pot plastik bibit anggrek potong vertikal dengan memakai cutter sedangkan gelas eks air minum dalam kemasan harus dibuat lubang bagian bawahnya dan kemudian potong vertikal dengan memakai cutter, untuk bagian atasnya dipotong dengan gunting.
  • Batang aglaonema yang akan dicangkok, apabila masih ada daunnya maka daun tersebut dibuang kemudian kuret batang tersebut sekitar 1 cm dan diolesi dengan hormon perangsang akar. Pot plastik yang dipotong vertikal disatukan dengan memakai stapler.
  • Isi pot plastik tersebut dengan media sekam bakar yang telah disiram. Perawatan tanaman yang telah dicangkok sama saja sebelum dicangkok. Penyiraman dilakukan 2-3 hari sekali dan 2 kali seminggu disiram dengan vitamin B1.
  • 2 bulan kemudian akar akan tumbuh dan terlihat dari balik pot plastik. Saat itulah cangkokan dapat dipisahkan dari induk. (Apabila dalam 1 batang aglaonema terdapat 2/3 cangkokan, pastikan cangkokan teratas harus sudah ditumbuhi akar sehingga dapat langsung dipisahkan masing-masing, jika belum maka mulai dari bagian bawah secara bertahap).
  • Pisahkan setiap cangkokan yang telah tumbuh akar dengan pisau tajam dan steril memotong batang persis dibagian bawah pot plastik tersebut. Kemudian sebelum ditanam, batang yang dipotong pada bagian bawah diolesi fungisida (dithane 45). Tanaman cangkokan tersebut dengan media tanam terdiri dari sekam bakar, pasir malang, kapur dolomite secukupnya dengan perbandingan 3 : 1. Siram tanaman cangkokan dengan vitamin B1.
  • Selanjutnya cangkokan tersebut perawatannya seperti tanaman yang lainnya.
  • Bonggol induk pada bagian atas diolesi salep hormon tumbuh sitokinin dan auksin yang sudah umum dipakai pada anggrek “KEIKI”. (Sitokinin berfungsi merangsang pembelahan sel didaerah tunas samping (lateral) sedangkan auksin berperan dalam pembelahan sel ujung tunas (apical bulb). Pada umumnya 1-2 bulan muncul 3-4 anakan. Anakan baru dipisahkan biasanya setelah berdaun 4-5 lembar daun.

http://klikhangarden.com/2009/06/11/tips-perbanyak-aglaonema/

TIPS MENAMBAH TRAFIK

Setiap bloger baru seperti saya, tentunya sangat mengharapkan jumlah trafik yang tinggi , disamping dengan melakukan blogwalking , ternyata banyak cara yang dapat dilakukan untuk itu. Salah satu diantaranya adalah promosi situs sistem trafik di bawah ini yang saya dapatkan dari sahabat Nuansa Pena.

Cara ini sangat adil dan untuk berbuat curang peluangnya sangatlah kecil.


Cara Kerjanya:


Pertama-tama silahkan klik disini


Pada halaman utama Anda akan melihat lima link ke situs-situs lain. Dengan tempat isian nomor code situs tersebut.

Silahkan anda mengklik semua link yang ada. Maka setelah beberapa saat, pada bagian atas dari setiap situs yang terbuka, akan muncul nomor kode yang harus anda isikan pada kotak kosong di halaman utama tadi. Untuk selanjutnya anda bisa mengisi formulir pendaftaran URL anda.


Ada sedikit waktu tunda ketika kita mengunjungi setiap situs sebelum kode ditampilkan. Ini memberi para kesempatan kepada pengunjung untuk lebih memperhatikan situs yang bersangkutan hingga nomor kode situs tersebut tampil di bagian atas.


Ketika format isian untuk pendaftaran sudah diisi lengkap, maka silahkan klik submit URL, maka secara otomatis situs anda akan muncul di posisi # 1.

Ketika seseorang bergabung melalui website mereka, situs baru dibuat dengan yang anggota terbaru iklan di posisi teratas dan situs Anda akan turun ke bawah untuk yang kedua posisi anggota terbaru situs. Proses berlanjut sebagai situs Anda bergerak ke bawah daftar dan ditampilkan pada ratusan dan ribuan situs-situs lain.


Sebagai anggota baru, Anda harus memiliki 10 anggota atau lebih untuk memicu pola yang akan menghasilkan ribuan pengunjung unik baru ke website Anda.


Sebagai contoh, katakanlah bahwa setiap orang yang bergabung melalui website Anda telah 10 orang mendaftar melalui situs web mereka.


10 orang bergabung melalui website Anda - iklan Anda ditampilkan di posisi # 2 10 situs.

Mereka masing-masing memiliki 10 orang mendaftar - Iklan Anda yang juga ditunjukkan dalam # 3 posisi di 100 situs.


Pada masing-masing situs, 10 signup - iklan Anda ditampilkan di posisi # 4 1000 situs

10 signup pada masing-masing situs baru - iklan Anda di posisi # 5 di 10.000 situs.

Jika masing-masing pengguna memiliki 10 pengunjung, Anda akan menerima lebih dari 111.000 unik pengunjung ke situs Anda!

Jelas contoh ini tergantung pada masing-masing anggota baru menghasilkan 10 baru pengunjung ke situs mereka. Jika setiap anggota harus menghasilkan 25 pengunjung baru, setiap situs akan 9,000,00 baru menerima lebih dari kunjungan ke situs mereka! Inilah sebabnya mengapa kita encorage Anda untuk mempromosikan situs sistem traffic baru kepada sebanyak mungkin orang.



Sistem ini tidak ada ruginya malah sebaliknya akan menambah trafik ke URL anda, maka tidak ada salahnya untuk mencoba.



Anda ingin bergabung, klik disini.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT MANGGA

Salah satu penyebab rendahnya produksi dan kualitas buah mangga adalah adanya serangan hama penyakit yang menyerang mulai dari tanaman sampai buahnya sendiri, sebagai akibat masih rendahnya kesadaran para petani dalam memelihara tanaman-nya. Dalam rangka persiapan pasar bebas, perlu dilakukan langkah-Iangkah yang terkordinasi dilapangan, khususnya dalam mengantisipasi muncul dan berkembangnya hama penyakit, sesuai rakitan teknologi budidaya mangga yang dianjurkan.

HAMA MANGGA

Wereng Mangga
Serangga merusak tanaman dengan cara mengisap cairan bunga yang baru mekar sehingga bunga mudah kering dan cepat mati. Serangga dewasa berukuran 0,2 - 0,3 mm berwarna abu-abu kecoklatan.
Cara Pengendalian
  • Memotong bagian bunga yang terserang, kemudian dimusnahkan.
  • Menyuntik pohon mangga dengan insektisida sistemik sebanyak 10 - 20 cc per pohon. Hal ini dilakukan pada tanaman mangga yang sudah berumur lebih dari 30 tahun.
  • Menyemprotkan insektisida APLAUD 400 F atau DARMABASH 500.

LALAT BUAH
Serangga dewasa berwarna kuning bersayap putih bening dan berukuran panjang 7 - 8 mm, suka hinggap dan bertelur pada buah mangga, jambu biji; jambu air, belimbing, nangka, jeruk dan cabai, sehingga buah menjadi rusak.
Cara Pengendalian
  • Membungkus (membrongsong) buah muda sampai menjadi tua dengan kertas semen.
  • Memasang umpan metyl eugenol.
  • Menyemprotkan insektisida DECIS atau TALSTAR 25 EC pada saat buah muda.
  • Memusnahkan buah-buah busuk.

ULAT PENGGEREK BUAH
Panjang serangga dewasa 1,6 - 2 mm, ulatnya berwarna hijau keunguan menyerang buah yang masih muda sampai agak tua, yang di tandai dengan adanya kotoran bekas gerekan.

Cara Pengendalian

  • Membungkus (membrongsong) buah dengan kertas semen.
  • Menyemprotkan insektisida AGROTHION 50 EC atau AMCOTHENE 75 SP pada saat buah muda.
  • Memusnahkan buah-buah yang gugur.

PENGGEREK RANTING

Hama penggerek ranting berupa kumbang berwarna coklat yang ukuran tubuhnya 6 mm, kumbang tersebut merusak tanaman dengan cara menggerek ranting yang di tandai dengan keluarnya kotoran berwarna hitam menempel pada ranting.

Cara Pengendalian

  • Memangkas ranting yang terserang kemudian membakarnya dan bekas pangkasan dioles dengan ter atau meni.
  • Menyemprotkan insektisida ATABRON 50 EC atau AMBUSH 2 EC.

KUTU PUTIH
Kutu berbentuk oval, datar, tertutup lapisan tebal seperti lilin, sering hinggap di daun dan menghisap cairan sel daun. Akibat serangan kutu tersebut, pada daun terdapat bercak kuning kotor.

Cara Pengendalian
- Memotong dan memusnahkan daun tempat koloni serangga.
- Menyemprotkan insektisida DIKROTOFOS (BILDRIN 24 WSC).

PENYAKIT MANGGA

ANTRAKNOSE (Colletotrichum Gloeosporiodes)
Penyebab Antraknose adalah cendawan atau jamur. Penyakit ini dapat menyerang pada ranting, daun, bunga dan buah. Biasanya menyerang pada saat pembungaan dan pembuahan. Gejala serangan terlihat adanya becak-becak berwarna coklat tua pada bagian tanaman yang terserang, daun dan bunga yang terserang menjadi kering dan gugur. Apabila menyerang buah mengakibatkan becak-becak coklat dan pada serangan berat buah dapat gugur sebelum di panen.

Cara Pengendalian

  • Memotong dan memusnahkan bagian tanaman yang terserang.
  • Membersihkan dan memusnahkan daun-daun kering, buah yang gugur di sekitar tanaman.
  • Pada saat tampak gejala awal dilakukan penyemprotan fungisida DELSENE MX - 200, DEROSAL 500 EC atau ALTO 100 SL.

DIPLODIA (Botryodiplodia Theobromae)
Penyebab Diplodia adalah cendawan atau jamur yang menyerang pada batang dan ranting. Umumnya diawali adanya luka yang disebabkan benda tajam. Sehingga di musim kemarau luka mengeluarkan blendok dan dimusim hujan luka berkembang sampai ke jaringan kayu. Gejala pada batang yang terserang adalah kulit luarnya tampak seperti pecah-pecah, mengeluarkan cairan coklat kehitaman, makin lama luka melebar dan kulit mengelupas, bagian tanaman diatasnya menjadi kering dan mati.

Cara Pengendalian :

  • Ranting atau cabang yang terserang dipotong dan di bakar.
  • Batang yang terserang dikupas kulit luarnya sampai batas jaringan kayu, kemudian diolesi dengan fungisida BENLATE seminggu sekali.
  • Apabila gejala awal muncul pada saat buah masih muda, disemprot dengan fungisida KOCIDE 10 hari sekali sebanyak 3 kali.

JAMUR UPAS (Corticium Salmonicolor)
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang berwarna putih sampai merah jambu mengkilat. Berkembang di musim hujan dan di musim kemarau masih terlihat. Gejala serangan ditunjukkan oleh terbungkusnya ranting atau cabang dengan jamur upas, bagian atas ranting yang terserang nampak pertumbuhannya tidak sehat.

Cara Pengendalian

  • Mengupas/mengerok bagian cabang dan ranting yang terserang.
  • Memotong dan memusnahkan cabang serta ranting yang terserang.
  • Sebelum tampak gejala serangan, tanaman disemprot dengan fungisida DITHANE, DEROSAL atau DACONIL satu minggu sekali.

PENUTUP
Dengan memahami bentuk fisik dan gejala serangan hama penyakit mangga, diharap petani dapat mengantisipasinya dengan cara mengamati dan memelihara tanamannya sebaik mungkin sesuai rakitan teknologi yang dianjurkan.


Penyusun
Tim Sup Mangga Jatim:
1. Budijono
2. Sarwono
3. Handoko
4. B. Siswanto

Powered by Blogger.