Halaman ini akan tertutup secara otomatis setelah meng-klik salahsatu link diatas
Terimakasih!

CARA MENANAM TERONG


Deskripsi
Terung (Solanum melongena) merupakan tanaman setahun berjenis perdu yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 60-90 cm. Daun tanaman ini lebar dan berbentuk telinga. Bunganya berwarna ungu dan merupakan bunga yang sempurna, biasanya terpisah dan terbentuk dalam tandan bunga.

Manfaat
Buah terung sudah sangat dikenal masyarakat dan banyak digunakan sebagai lalap (sayuran segar) atau disayur. Hal ini disebabkan oleh rasa buah terung yang enak dan banyak mengandung vitamin.

Syarat Tumbuh
Terung sangat mudah dibiakkan karena ia dapat hidup di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.200 m dpl. Namun demikian, tanah itu harus memiliki cukup banyak kandungan bahan organik dan berdrainase baik. Selain itu, pH tanah harus berkisar antara 5-6 agar pertumbuhannya optimal.

Pedoman Budidaya
BENIH DAN PERSEMAIAN Benih terung sebaiknya disemaikan dulu sebelum ditanam pada lahan yang tetap. Pembuatan bedengan dan cara penyemaian terung tidaklah berbeda seperti perlakuan pada tomat. Hanya saja kebutuhan benih terung berbeda dengan benih tomat. Untuk lahan seluas 1 ha, diperlukan 500 g benih terung dengan daya kecambah 75070. Bibit terung berada di persemaian hingga berumur kurang lebih 1,5 bulan atau kira-kira telah berdaun empat helai. Setelah itu bibit terung sudah siap untuk dipindahkan di lahan penanaman.


PENANAMAN Lahan penanaman disiapkan dan diolah terlebih dahulu, kemudian di bentuk bedengan. Bedengan dibuat selebar antara 1,2 – 1,4 cm dan panjang sesuai lahan. Kemudian bedengan dibuatkan lubang tanam masing-masing berjarak sekitar 60 cm. Jarak antarbarisan lubang tanam 70-80 cm. Setiap bedengan memuat dua barisan tanaman. Di antara bedengan, haruslah dibuat parit yang berfungsi sebagai jalan dan pembuangan air saat musim hujan. Hal ini penting dilakukan karena terung tidak tahan genangan air. Selanjutnya setiap lubang tanam diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5-1 kg agar tanah cukup mengandung bahan organik. Setelah lahan disiapkan, sebaiknya bibit yang telah siap tanam dimasukkan secara tegak lurus ke dalam lubang tanam. Kemudian di sekitar lubang tanam disirami air agar tanah cukup lembap, tetapi tidak sampai tergenang.

Pemeliharaan
Setelah tanam, penyiraman dilakukan kembali setiap 3 hari sekali hingga saat berbunga. Ketika masa berbunga, penyiraman dilakukan 2 hari sekali. Namun, apabila penanaman dilakukan pada daerah kering, maka penyiraman dapat dilakukan lebih sering agar tanaman tidak layu kekeringan. Pemupukan pada terung dilakukan tiga kali, yaitu sebagai pupuk dasar, susulan I, dan susulan II. Pupuk dasar diberikan saat tanah mulai diolah, pupuk susulan I diberikan 7 -14 hari sesudah tanam, dan pupuk susulan II diberikan saat tanaman mulai berbunga. Dosis pemupukan bervariasi untuk setiap jenis terung dan jenis tanahnya, lihat pada Tabel berikut.


WAKTU DAN DOSIS PEMUPUKAN TERUNG No Jenis pupuk Total Pupuk Dasar Pupuk susulan I II 1. Pupuk kandang 15 ton 15 ton 2. Urea 300 kg 100 kg 100 kg 100 kg 3. TSP 200 kg 200 kg 4. KCI 200 kg 200 kg Sumber : Rush Hukum, kk.,1990. Pemeliharaan selanjutnya seperti penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Namun, bila dirasa perlu, penyiangan dan pendangiran dapat dilakukan lebih sering. Tanaman terung memerlukan penyangga agar cabang lateralnya tidak raboh terkena angin atau hujan. Ajir dapat dibuat dari bambu atau kawat setinggi 60-90 cm.

Hama dan Penyakit

HAMA APHIS (KUTU DAUN) Serangan hama ini ditandai dengan mengerutnya daun karena mengering. Daunnya berwarna kuning. Pemberantasannya umumnya dilakukan dengan Basudin 40 WP dan Bayrusi125 EC. Tungau (Tetranychus) Serangan hama ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman terung menjadi abnormal. Daun pucuk atau tunas yang terserang berubah menjadi keriput dan berwarna kuning. Hama ini menyerang daun dan cabang muda dengan cara mengisap cairan dalam jaringan tanaman. Pengendalian serangan dilakukan dengan menggunakan larutan Kalthene 0,2 %, Dimetoate (Rogor, Roxixon) 0,1 % atau larutan Sumithion 1:1.000 (18 cc dalam 15 liter air).

PENYAKIT KARAT DAUN Serangan penyakit ini ditandai dengan adanya bercak-bercak kuning (blight) dan kanker pada daun maupun -tanaman. Penyebabnya adalah Phomopsis vexans (Sacc & Syd) Harter atau Diaphote vexans Gratz. Penyakit ini sulit diberantas. Untuk itu, sebaiknya pada awal penanaman digunakan Dithane M-45 berkonsentrasi 0,2-0,3 %.

BUSUK AKAR Serangan penyakit ini ditandai dengan warna daun menjadi lebih hijau, lalu menjadi kuning, dan akhirnya mati. Penyebabnya adalah cendawan Yerticilium alboatrum yang menyerang akar dan pembuluh pada jaringan tanaman. Pencegahan serangan selanjutnya dengan menggunakan Dithane M-45 (0,2-0,3 %). Sebenarnya penyakit ini dapat dikendalikan dengan perlakuan tanah, antara lain fumigasi, drainase yang baik, dan rotasi tanaman.

Panen dan Pasca Panen

Umur terung yang dapat dipanen tergantung dari varietas yang ditanam. Namun, secara umum terung dapat dipanen sekitar 4 bulan atau 90 hari sejak semai. Selanjutnya selang seminggu sekali, buah terung dapat dipanen 6-7 kali. Dalam pemanenan, diperhitungkan pula lama pengangkutan sampai ke tangan konsumen. Sebaiknya terung yang dipetik adalah buah muda yang bijinya belum keras dan daging buahnya belum liat. Apabila pengangkutan memerlukan waktu lama, maka sebaiknya terung dipetik sebelum masak, tapi sudah tampak bernas (berisi). Waktu panen sebaiknya dilakukan saat pagi hari atau sore hari. Hindari waktu panen saat terik matahari karena dapat mengganggu tanaman dan membuat kulit terung menjadi keriput (kering) sehingga menurunkan kualitas.

CARA BUDIDAYA RUMPUT LAUT


Rumput laut (sea weeds) yang dalam dunia ilmu pengetahuan dikenal sebagai Algae sangat populer dalam dunia perdagangan akhir - akhir ini.

Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa Cina kira - kira tahun 2700 SM. Pada saat itu rumput laut banyak digunakan untuk sayuran dan obat - obatan. Pada tahun 65 SM, bangsa Romawi memanfaatkannya sebagai bahan baku kosmetik. Namun dengan perkembangan waktu, pengetahuan tentang rumput lautpun semakin berkembang. Spanyol, Perancis, dan Inggris menjadikan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan gelas.


Kapan pemanfaatan rumput laut di Indonesia tidak diketahui. Hanya pada waktu bangsa Portugis datang ke Indonesia sekitar tahun 1292, rumput laut telah dimanfaatkan sebagai sayuran. Baru pada masa sebelum perang dunia ke - 2, tercatat bahwa Indonesia telah mengekspor rumput laut ke Amerika Serikat, Denmark, dan Perancis.

Sekarang ini rumput laut di Indonesia banyak dikembangkan di pesisir pantai Bali dan Nusa Tenggara. Mengingat panjangnya garis pantai Indonesia (81.000 km), maka peluang budidaya rumput laut sangat menjanjikan. Jika menilik permintaan pasar dunia ke Indonesia yang setiap tahunnya mencapai rata - rata 21,8 % dari kebutuhan dunia, sekarang ini pemenuhan untuk memasok permintaan tersebut masih sangat kurang, yaitu hanya berkisar 13,1%. Rendahnya pasokan dari Indonesia disebabkan karena kegiatan budidaya yang kurang baik dan kurangnya informasi tentang potensi rumput laut kepada para petani.

Kandungan Rumput Laut


Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang merah (Rhodophyceae) karena mengandung agar - agar, keraginan, porpiran, furcelaran maupun pigmen fikobilin (terdiri dari fikoeretrin dan fikosianin) yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Tetapi ada juga yang memanfaatkan jenis ganggang coklat (Phaeophyceae). Ganggang coklat ini banyak mengandung pigmen klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan fukosantin, pirenoid, dan lembaran fotosintesa (filakoid). Selain itu ganggang coklat juga mengandung cadangan makanan berupa laminarin, selulose, dan algin. Selain bahan - bahan tadi, ganggang merah dan coklat banyak mengandung jodium.

ManfaatRumput Laut

  • Agar - agar
    Masyarakat pada umumnya mengenal agar - agar dalam bentuk tepung yang biasa digunakan untuk pembuatan puding. Akan tetapi orang tidak tahu secara pasti apa agar - agar itu. Agar - agar merupakan asam sulfanik yang meruapakan ester dari galakto linier dan diperoleh dengan mengekstraksi ganggang jenis Agarophytae. Agar - agar ini sifatnya larut dalam air panas dan tidak larut dalam air dingin.

    Sekarang ini penggunaan agar - agar semakin berkembang, yang dulunya hanya untuk makanan saja sekarang ini telah digunakan dalam industri tekstil, kosmetik, dan lain - lain. Fungsi utamanya adalah sebagai bahan pemantap, dan pembuat emulsi, bahan pengental, bahan pengisi, dan bahan pembuat gel. Dalam industri, agar - agar banyak digunakan dalam industri makanan seperti untuk pembuatan roti, sup, saus, es krim, jelly, permen, serbat, keju, puding, selai, bir, anggur, kopi, dan cokelat. Dalam industri farmasi bermanfaat sebagai obat pencahar atau peluntur, pembungkus kapsul, dan bahan campuran pencetak contoh gigi. Dalam industri tekstil dapat digunakan untuk melindungi kemilau sutera. Dalam industri kosmetik, agar - agar bermanfaat dalam pembuatan salep, krem, lotion, lipstik, dan sabun. Selain itu masih banyak manfaat lain dari agar - agar, seperti untuk pembuatan pelat film, pasta gigi, semir sepatu, kertas, dan pengalengan ikan dan daging.
  • Keraginan
    Keraginan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-galaktosa dan L-galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1 - 4 glikosilik. Ciri kas dari keraginan adalah setiap unit galaktosanya mengikat gugusan sulfat, jumlah sulfatnya lebih kurang 35,1%.
    Kegunaan keraginan hampir sama dengan agar - agar, antara lain sebagai pengatur keseimbangan, pengental, pembentuk gel, dan pengemulsi. Keraginan banyak digunakan dalam industri makanan untuk pembuatan kue, roti, makroni, jam, jelly, sari buah, bir, es krim, dan gel pelapis produk daging. Dalam industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk pasta gigi dan obat - obatan. Selain itu juga dapat dimanfaatkan dalam industri tekstil, kosmetik dan cat.

  • Algin (Alginat)
    Algin ini didapatkan dari rumput laut jenis algae coklat. Algin ini merupakan polimer dari asam uronat yang tersusun dalam bentuk rantai linier panjang. Bentuk algin di pasaran banyak dijumpai dalam bentuk tepung natrium, kalium atau amonium alginat yang larut dalam air.
    Kegunaan algin dalam industri ialah sebagai bahan pengental, pengatur keseimbangan, pengemulsi, dan pembentuk lapisan tipis yang tahan terhadap minyak. Algin dalam industri banyak digunakan dalam industri makanan untuk pembuatan es krim, serbat, susu es, roti, kue, permen, mentega, saus, pengalengan daging, selai, sirup, dan puding. Dalam industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk tablet, salep, kapsul, plester, dan filter. Industri kosmetik untuk cream, lotion, sampo, cat rambut,. Dan dalam industri lain seperti tekstil, kertas, fotografi, insektisida, pestisida, dan bahan pengawet kayu.

Fungsi TON dalam Ekologi Rumput Laut


Rumput laut pertama kali ditemukan hidup secara alami bukan hasil budidaya. Mereka tersebar di perairan sesuai dengan lingkungan yang dibutuhkannya. Rumput laut memerlukan tempat menempel untuk menunjang kehidupannya. Di alam tempat menempel ini bisa berupa karang mati, cangkang moluska, dan bisa juga berupa pasir dan lumpur.

Selain itu rumput laut sangat membutuhkan sinar matahari untuk melangsungkan proses fotosintesa. Banyaknya sinar matahari ini sangat dipengaruhi oleh kecerahan air laut. Supaya kebutuhan sinar matahari tersedia dalam jumlah yang optimal maka harus diatur kedalaman dalam membudidayakannya. Kedalaman idealnya adalah berada 30 - 50 cm dari permukaan air.

Proses fotosintesa rumput laut tidak hanya dipengaruhi oleh sinar matahari saja, tetapi juga membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara ini banyak didapatkan dari lingkungan air yang diserap langsung oleh seluruh bagian tanaman. Untuk mensuplai unsur hara ini biasanya dilakukan pemupukan selama budidaya. Untuk membantu menyediakan unsur hara dalam jumlah yang optimal dan supaya cepat diserap oleh rumput laut ini, maka harus disediakan unsur hara yang sudah dalam keadaan siap pakai (ionik). Unsur hara ini banyak dikandung dalam TON (Tambak Organik Nusantara).

TON (Tambak Organik Nusantara), mengandung segala bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pertumbuhan rumput laut. Baik menyediakan unsur hara mikro lengkap, juga menyediakan unsur makro. Selain itu TON juga akan meningkatkan kualitas rumput laut, karena akan menurunkan tingkat pencemaran logam berat yang juga akan terserap oleh rumput laut. Jika logam berat ini tidak ada yang mengikat, maka akan ikut terserap dalam proses absorbsi unsur hara dari rumput laut, sehingga sangat berbahaya bagi konsumen. Dengan adanya TON, logam berat ini akan terikat dalam bentuk senyawa dan akan mengendap atau sulit terserap oleh proses absorbsi.

Pertumbuhan rumput laut juga dipengaruhi oleh jumlah oksigen terlarut (DO), salinitas (kadar garam) dan temperatur. Kandungan Oksigen selain dipengaruhi oleh gerakan air juga dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara. Sehingga TON juga sangat penting untuk menunjang ketersediaan oksigen di perairan. Temperatur ideal bagi pertumbuhan rumput laut adalah berkisar 200 - 280 C

Dengan tersedianya unsur hara dalam jumlah yang optimal dan kondisi lingkungan yang seimbang karena pengaruh TON, maka kualitas dan kuantitas bahan - bahan yang dikandung oleh rumput laut juga akan meningkat.

Selain itu, pemakaian TON untuk budidaya rumput laut juga akan membantu mengikat senyawa - senyawa dan unsur - unsur berbahaya dalam perairan. Senyawa - senyawa dan unsur-unsur ini jika teradsorbsi dalam sistem metabolisme rumput laut, akan mengganggu pertumbuhan rumput laut dan juga akan menurunkan kualitas hasilnya. Selain itu jika rumput laut ini akan digunakan untuk bahan makanan, akan sangat berbahaya bagi yang menkonsumsinya. Kandungan senyawa karbon aktif dari TON akan sangat membantu untuk mereduksi senyawa-senyawa dan unsur - unsur berbahaya tersebut.


Budidaya Rumput Laut dan Cara Pemakaian TON (Tambak Organik Nusantara)


Dalam menjalankan budidaya rumput laut, pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi budidaya. Sebaiknya lokasi budidaya diusahakan di perairan yang tidak mengalami fluktuasi salinitas (kadar garam) yang besar dan bebas dari pencemaran industri maupun rumah tangga. Selain itu pemilihan lokasi juga harus mempertimbangkan aspek ekonomis dan tenaga kerja.

Budidaya rumput laut dapat dilakukan di areal pantai lepas maupun di tambak. Dalam pembahasan sekarang ini kita akan menekankan pada budidaya di tambak. Hal ini mengingat peran TON yang tidak efektif jika diperairan lepas (pantai). Untuk budidaya perairan lepas dibedakan dalam beberapa metode, yaitu :


  • Metode Lepas Dasar
    Dimana cara ini dikerjakan dengan mengikatkan bibit rumput laut pada tali - tali yang dipatok secara berjajar - jajar di daerah perairan laut dengan kedalaman antara 30 - 60 cm. Rumput laut ditanam di dasar perairan.
  • Metode Rakit
    Cara ini dikerjakan di perairan yang kedalamannya lebih dari 60 cm. Dikerjakan dengan mengikat bibit rumput di tali - tali yang diikatkan di patok - patok dalam posisi seperti melayang di tengah - tengah kedalaman perairan.

  • Metode Tali Gantung
    Jika dua metode di atas posisi bibit - bibit rumput laut dalam posisi horizontal (mendatar), maka metode tali gantung ini dilakukan dengan mengikatkan bibit - bibit rumput laut dalam posisi vertikal (tegak lurus) pada tali - tali yang disusun berjajar.

Pemakaian TON dengan 3 cara di atas hanya dapat dilakukan dengan sistem perendaman bibit. Karena jika TON diaplikasikan di perairan akan tidak efektif dan akan banyak yang hilang oleh arus laut. Metode perendaman bibit dilakukan dengan cara :

  1. Larutkan TON dalam air laut yang ditempatkan dalam wadah .

  2. Untuk 1 liter air laut diberikan seperempat sendok makan (5 - 10 gr) TON dan tambahkan 1 - 2 cc Hormonik.

  3. Rendam selama 4 - 5 jam, dan bibit siap ditanam.

Pemakaian TON akan sangat efektif jika diaplikasikan dalam budidaya rumput laut di tambak. Cara budidaya di tambak ini dapat dilakukan dengan metode tebar. Caranya adalah sebagai berikut :

  1. Tambak harus dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran.

  2. Tambak dikeringkan dahulu.

  3. Taburkan kapur agar pH-nya netral ( 0,5 - 2 ton per-hektar tergantung kondisi keasaman lahan).

  4. Diamkan selama 1 minggu.

  5. Aplikasikan TON, dengan dosis 1 - 5 botol per-hektar (untuk daerah - daerah yang tingkat pencemarannya tinggi, dosisnya ditinggikan), dengan cara dilarutkan dengan air dahulu, kemudian disebar secara merata di dasar tambak.

  6. Diamkan 1 hari

  7. Masukkan air sampai ketinggian 70 cm.

  8. Tebarkan bibit rumput laut yang sudah direndam dengan TON dan hormonik seperti cara perendaman di atas. Dengan kepadatan 80 - 100 gram/m2.

  9. Bila dasar tambak cukup keras, bibit dapat ditancapkan seperti penanaman padi.

  10. Tidak perlu ditambah pupuk makro.

Pemeliharaan dan aplikasi TON (Tambak Organik Nusantara) susulan.

Selama budidaya, harus dilakukan pengawasan secara kontinyu. Khusus untuk budidaya di tambak harus dilakukaan minimal 1 - 2 minggu setelah penebaran bibit, hal ini untuk mengontrol posisi rumput laut yang ditebar. Biasanya karena pengaruh angin, bibit akan mengumpul di areal tertentu, jika demikian harus dipisahkan dan ditebar merata lagi di areal tambak.

Kotoran dalam bentuk debu air (lumpur terlarut/ suspended solid) sering melekat pada tanaman, apalagi pada perairan yang tenang seperti tambak. Pada saat itu, maka tanaman harus digoyang - goyangkan di dalam air agar tanaman selalu bersih dari kotoran yang melekat. Kotoran ini akan mengganggu metabolisme rumput laut. Beberapa tumbuhan laut seperti Ulva, Hypea, Chaetomorpha, dan Enteromorpha sering membelit tanaman. Tumbuhan - tumbuhan tersebut harus segera disingkirkan dan dipisahkan dari rumput laut agar tidak menurunkan kualitas hasil. Caranya dengan mengumpulkannya di darat. Bulu babi, ikan dan penyu merupakan hewan herbivora yang harus dicegah agar tidak memangsa rumput laut. Untuk menghindari itu biasanya dipasang jaring disekeliling daerah budidaya. Untuk budidaya di tambak di lakukan dengan memasang jaring di saluran pemasukan dan pengeluaran.

Pemanenan

Pada tahap pemanenan ini harus diperhatikan cara dan waktu yang tepat agar diperoleh hasil yang sesuai dengan permintaan pasar secara kualitas dan kuantitas.

Tanaman dapat dipanen setelah umur 6 - 8 minggu setelah tanam. Cara memanen adalah dengan mengangkat seluruh tanaman rumput laut ke darat. Rumput laut yang dibudidayakan di tambak dipanen dengan cara rumpun tanaman diangkat dan disisakan sedikit untuk dikembangbiakkan lebih lanjut. Atau bisa juga dilakukan dengan cara petik dengan memisahkan cabang - cabang dari tanaman induknya, tetapi cara ini akan berakibat didapatkannya sedikit keraginan dan pertumbuhan tanaman induk untuk budidaya selanjutnya akan menurun.

Jika rumput laut dipanen pada usia sekitar satu bulan, biasanya akan diperoleh perbandingan berat basah dan berat kering 8 : 1, dan jika dipanen pada usia dua bulan biasanya akan didapat perbandingan 6 : 1. Untuk jenis gracilaria biasanya diperoleh hasil panen sekitar 1500 - 2000 kg rumput laut kering per- hektarnya. Diharapkan dengan penggunaan TON (Tambak Organik Nusantara) akan meningkat sekitar 30 - 100 %.

Coleus Hibrida: Idola Sejak Era Victoria


Banyak jenis coleus asal Indonesia dikembangbiakan komersial di Amerika dan Eropa sejak zaman Victoria. Disilangkan antar jenis hingga menghasilkan hibrida, baru kembali ke Indonesia. Demikian diungkapkan Benny Tjia PhD, di nurseri Mj Flora, Bogor. Di kebunnya tengah dibudidayakan sekitar 20 jenis coleus untuk dipasarkan sebagaitanaman lanskap dan pot plant. Coleus dalam taksonomi lebih sering disebut sebagai Solenostemon. Sedangkan nama dagangnya adalah coleus atau miana.


Coleus yang mula-mula diperkenalkan sebagai tanaman hias adalah the flame nettle (S. scutellarioides) yang berasal dari Jawa. Tanaman ini ditemukan oleh Karl Ludwig Blume pada abad-19 masa pendudukan Belanda di Indonesia. Untuk menghormati jasanya, Solenostemon scutellarioides Ini lebih terkenal dengan sebutan Coleus blumei. Darijawo kemudian diperke-nalkan ke Eropa pada pertengahan tahun 1 820 pada era Victoria. RatuVictoria ini mengubah tren taman yang awalnya tidak tertata menjadi sebuah taman yang indah dengan sistem penataan khusus. Coleus men-jadi tanaman favorit pada masa itu karena siapapun bisa menanamnya. Dalam waktu 3 bulan dan bisa ditanam di dataran rendah hingga tinggi. Tumbuhan ini suka matahari langsung dan bisa hidup di lokasi ternaungi.

LANSKAP FAVORIT

Karena mudah dan indah, setiap clang ingin menanam coleus. Awalnya satu tanaman, kemudian dua, lima dan seterusnya. Jika Anda ingin menambah koleksi coleus dari jenis yang sama, Anda tinggal memotong bagian dari batang coleus (setek). Gardenerdi Amerika menumbuhkon setek coleus pada gelas yang diisi dengan air. Setelah tumbuh akar baru dipindahkan ke kebun. Kalau di Indonesia kebanyakan setek langsung ditanam di penyemaian hingga tumbuh akar. Semaian ditanam pada tanah gembur yang dicampur dengan kompos. Agar kelembapan terjaga, perlu disungkup dengan plastik. Disiram hingga tumbuh akar dan daun baru. Baru kemudian di-tanam di tanah atau di pot.

Selain itu, bisa juga dengan biji yang ditaburkan ke media. Biji coleus dihasilkan oleh bunga yang tangkainya panjang. Pada masing - masing tangkai terdapat kelopak cekung yang menyerupai mahkota bunga. Sedangkan bunganya yang asli menyembul dari dalam kelopak bunga bulat tersebut. Mahkota bunga melengkung berwarna putih dan ungu tergantung jenisnya. Bunga hanya mekar sehari, ukurannya seki-tar setengah sentimeter.

Biji berbentuk serbuk berwarna hitam mengilap seperti biji bayam. Satu tangkai bunga bisa menghasil-kan puluhan hingga ratusan biji. Untuk coleus hibrida bijinya tidak banyak, bahkan terkadang tidak ada. Coleus hibrida terus dihasilkan setiap saat di Eropa maupun Amerika yang menyebabkan kesulitan untuk menelusuri induknya. Penamaan-nyapun tidak sistematis sehingga bisa jadi jenis tanaman yang sama namanya beragam. Bahkan tidak mudah membedakan jenis yang hi-brida dan spesies. Para ahli tanaman menyepakati untuk menyebut silangan coleus sebagai coleus x hibridus. Jadi yang umum Anda temui di nurseri kebanyakan memang coleus hibrida. Untuk beberapa jenis, benihnya impor dari Florida. "Ini tanaman sini - sini saja," ujarnya menunjukkan coleus spesies yang diperoleh dari sekitarBogor.

Nah, Anda bisa berbagi setekan coleus yang cantik ini kepada teman Anda. Dijamin, tetangga akan ngiri melihat keindahan hamparan coleus. *

Teks/Foto: Titik Kartitiani Koleksi : Ml Flora, Bogor

Ragam coleus hibrida


RED HURRICANE,

"Orang Amerika menyukainya," terang Benny. Susunan daunnya melingkar - lingkar nampak unik. Warnanya merah menyala dan hijau muda.



GREEN HURRICANE

Bentuknya soma, melingkar yang diidentikkan dengan angin ribut. Warnanya domian hijau ditambah sedikit warna kuning.








BLACK NIGHT

Bentuknya masih mirip Hurricane, hanya warnanya tidak solid. terdapat warna ungu gelop yang berupa garis - garis tidak teratur. Warna dasar hijau.




BUTTERFLY

Pinggiran daun bergelombang dengan helaian yang panjang. Terdapat blok warna merah tua yang kontas dengan warna dasar daun.

KIWI FERN

Bentuk daunnya seperti daun paku jfern~, bergelombang di bagian tepi. Tiap helai daunnya seakan pecah membentuk helaian daun yang lebih kecil.




BARRET

Terdapat blok warna merah ma-run, kuning don ungu kehitaman. Blok - blok warna ini mengingatkan pada seragam tentARA






SUMBER :

CARA MENAMAM DAN MERAWAT LIDAH BUAYA


Lidah buaya atau Aloe vera adalah tanaman yang akrab di telinga. Selain sangat mudah perawatannya, tanaman ini pun dikenal punya banyak manfaat dan khasiat.

Lidah buaya biasanya ditanam di dalam pot sebagai tanaman hias. Daunnya berwarna hijau tua sampai hijau pucat ; di bagian belakang daun berwarna bintik-bintik putih. Bentuk daun ramping, tebal dan pada bagian tepi bergerigi kecil-kecil.

Bila Anda tertarik menanam dan mengembangkan tanaman ini, berikut ini adalah beberapa tip yang dapat dijadikan panduan.

  • Butuh waktu cukup lama buat lidah buaya untuk tumbuh di dalam ruangan. Namun Aloe Vera dapat ditanam di dalam rumah atau pun di luar rumah. Tanaman ini butuh cahaya alami dan akan tumbuh bagus bila memperolah cahaya langsung selama sekitar 4 jam sehari . Warnanya akan kecoklatan bila kontak sinar matahari secara berlebihan. Pada siang hari lidah buaya butuh suhu 68-72 derajat Fahrenheit, dan malam hari 50-55 derajat Fahrenheit.
  • Gunakan pot dengan media tanam dan pengairan yang baik. Media tanam yang cocok terdiri atas satu campuran bagian tanah kebun, satu bagian pupuk kandang atau kompos, satu bagian pasir, dan setengah bagian serbuk arang. Media tanam diusahakan dalam kondisi agak ekring, tidak boleh terlalu basah. Karena lidah buaya salah satu jenis succulent, jangan terlalu sering disiram.
  • Pastikan tanah atau pasir dalam pot tetap kering sebelum disiram. Pastikan pula ada lubang di bawah pot supaya air dapat mengalir dengan mudah.
  • Tanaman yang baru dibeli tidak perlu langsung dipupuk pada tahun-tahun pertama. Tunggu sampai tahun berikutnya
  • Pengepotan kembali dilakukan saat media telah menjadi padat dan tanaman sudah memenuhi pot. Pengepotan dapat dilakukan setiap waktu.


    Sumber: KCM

MENANAM KAKTUS UDANG UNTUK KEINDAHAN


Tanaman kaktus sangat identik duri dan padang pasir. Bagaimana jika tanaman jenis ini malah tidak bisa tumbuh dengan intensitas matahari yang tinggi? Bagaimana pula jika batang kaktus tak berduri?

ADA tanaman yang menyita perhatian ketika berkunjung ke salah satu stand pameran Flora dan Fauna yang diselenggarakan di Lapangan Banteng, Jakarta. Bentuknya khas, bunganya menawan, membuat siapapun akan tertegun dan terpesona keindahannya.

Tak disangka tanaman tersebut masuk ke dalam family tanaman kaktus. Dari bentuk dan karakteristik tanaman, tak terlihat sedikitpun ciri-ciri dan bayangan pohon kaktus sama sekali. Bahkan jika dilihat sekilas, tanaman ini lebih mirip dengan bunga wijayakusuma.

Kaktus udang, itulah nama tanaman tersebut. Bahasa inggrisnya shrimp cactus, sedang dalam bahasa latin bernama Schlumbergera russelliana. Kaktus udang ini juga dikenal dengan nama kaktus natal. Pasalnya, kaktus jenis ini selain memiliki bunga menawan, warna memukau, juga berbunga banyak dengan ukuran bunga cukup besar. Hal inilah yang membuat orang terpikat akan kaktus ini hingga sering dijadikannya hadiah pada saat hari raya Natal.

Pipih Tak Berduri
Dilihat sekilas, batang tanaman kaktus udang ini lebih mirip daun dibanding batang pohon. Batangnya berbentuk pipih seperti lembaran dan berwarna hijau. Sedangkan jenis batangnya sama seperti kaktus pada umumnya. Memiliki batang sukulen, yaitu batang yang mengandung dan dapat menyimpan banyak air.

Inilah cara kaktus bertahan hidup clan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Cadangan air ini digunakan pada saat musim kemarau tiba, sehingga mereka masih bisa beradaptasi di saat musim ini. Sedangkan saat musim penghujan, batang kaktus udang akan terlihat membesar atau menggemuk. Hal ini dikarenakan batang terisi air.

Tanaman kaktus udang batangnya agak keras dan tak memiliki daun. Dalam hidupnya, kaktus jenis ini hidup berkoloni hingga di habitat aslinya terlihat seperti semak. Selain itu, kaktus ini memiliki sosok yang berbeda dengan kaktus pada umumnya. Tak ada duri di batangnya sama sekali sehingga cocok dan aman ditaruh di dalam rumah.

Warna Cerah Memukau

Semua jenis bunga kaktus udang bermekaran di setiap ujung-ujung batangnya. Warna-warna cerah dan memukau, menjadi daya tarik dan juga pusat perhatian dari tanaman ini. Ada 5 jenis pilihan warns yang bisa dinikmati. Mulai dari merah muda, merah tua, ungu, putih, dan peach. Inilah yang membedakan jenis kaktus udang yang satu dengan lainnya. Karena jika dari bentuk batang tanamannya, semua bisa dikatakan serupa.

Menurut Rose dari nurseri Floribunda, bunga dengan warna merah tua adalah yang paling banyak dan digandrungi pecinta tanaman. "Selain warnanya terlihat segar, juga terlihat sangat mencolok bila pandang mata," lanjutnya. Ukuran bunga yang sedang mekar sempurna berkisar 46 an. Sedang ukuran pohon bisa mencapai ketinggian 50 cm.

Bunga kaktus udang tak mengenal musim berbunga. Selama hidupnya, tanaman ini selalu berbunga. Inilah yang menjadi daya tarik kaktus udang dibandingkan dengan tanaman lain. Keindahan bunganya bisa dinikmati setiap saat dan setiap waktu. Tak perlu menunggu waktu lama.

Butuh Cahaya Bukan Sinar Matahari
Kaktus udang atau Schlumbergera russelliana ini hidup di daerah hutan hujan tropis, bukan di padang pasir di mana kondisi lingkungan yang panas dan tandus. Kaktus udang ini menyukai cahaya, tapi bukan sinar matahari. Karenanya kaktus ini tidak bisa ditanam pada daerah yang terkena panas terik matahari langsung karena mengakibatkan kaktus udang layu bahkan mati.

Pada habitat aslinya, kaktus jenis ini hidup epifit, menumpang pada batang pohon atau tanaman lain. Tanah di daerah hutan hujan tropis yang terlalu basah tak cocok untuk hidupnya. Dalam kondisi terlalu basah, batang kaktus akan cepat membusuk. Akan tetapi, saat ini tanaman kaktus udang dapat dikembangbiakkan dan ditanam dalam media tanah, dengan syarat tanah jangan terlalu lembap.

Sebaiknya kaktus jenis ini diletakkan di teras rumah, di bawah atap fiber, dalam ruangan yang dekat jendela agar cahaya matahari masih bisa diterima dengan baik. Kaktus udang juga bisa menjadi tanaman pot gantung. Bentuk batangnya yang lembaran dan juga berkoloni serta bunga yang selalu bermekaran menjadi pesona tersendiri.

Praktis dan Tak Merepotkan
Kaktus udang merupakan jenis tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus. Tidak rewel dan juga tidak rentan terkena hama penyakit. Cukup lakukan pemupukan untuk merangsang pertumbuhan dan juga memperbanyak bunga.

Menurut Rose dari nurseri Floribunda, yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pemupukan rutin. Jika menggunakan pupuk cair cukup diberikan 2 minggu sekali, untuk pupuk butir 1 bulan sekali, seclang untuk kompos juga sebulan sekali. Tinggal pilih mana yang disuka.

Untuk penyiraman, tidak perlu dilakukan setiap hari, jadi menghemat air. Kaktus udang ini menyukai media tanam yang tidak terlalu basah clan tidak terlalu kering. Jika terlalu basah, batang kaktus akan mudah membusuk.

Cara menanamnya pun tidak repot, tinggal tanam, langsung bisa tumbuh. Secara alami, kaktus jenis ini berkembang biak dengan biji yang tanaman ini hasilkan. Proses penanamannya pun mudah, cukup tanam biji dalam tanah dan sang biji akan tumbuh. Tetapi perkembangbiakan dengan metode penanaman biji dinilai lambat dan terlalu lama. Orang lebih senang untuk memperbanyak dengan sistem cutting (stek). Cukup potong bagian batang, dan tanam di pot baru atau di tanah. Cara ini di nilai cepat dan praktis untuk mengembangbiakan tanaman kaktus ini.(Tabloid Rumah/Irfan Hidayat)

Murah Meriah
Tanaman kaktus udang ini mudah mendapatkannya, banyak dijual di nurseri-nurseri dan pusat-pusat tanaman hias. la dijual dalam bentuk pot-pot tanaman. Harganya pun relatif murah. Untuk pot diameter 10 cm harganya Rp.15.000, dan pot diameter 15 cm harganya Rp.30.000,-.

Sedang untuk kaktus udang yang diokulasi ke tanaman lain, harganya relatif iebih mahal. Untuk pot diameter 15 cm harganya bisa mencapai Rp. 250.000. Kaktus jenis ini bisa dijadikan solusi bagi orang-orang yang sibuk yang ingin menghadirkan tanaman indah di dalam rumah. Selain perawatannya mudah, harganya pun murah.

Klasifikasi kaktus udang
=============================
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae Ordo Caryophyllales
Famili : Cactaceae (suku kaktus-kaktusan)
Genus : Schlumbergera
Spesies : Schlumbergera russelliana (W.J.Hooker) Britton
=================


Sumber: KCM

MENANAM DAN MERAWAT MELATI AIR


Melati Air, Si Eksotis Yang Rajin Berbunga Tanaman ini punya banyak kelebihan. Selain ­rajin berbunga tak kenal musim, melati air (Echinodorus palaefolius) juga punya bentuk daun yang eksotis, makin ke atas makin melebar.

Tanaman ini punya banyak kelebihan. Selain ­rajin berbunga tak kenal musim, melati air (Echinodorus palaefolius) juga punya bentuk daun yang eksotis, makin ke atas makin melebar.

Ada 3 jenis melati air yang dikenal secara awam. Menurut Muslim dari Duta Lotus Sawangan, Depok, ada yang biasa disebut dengan melati air nomor 1, nomor 2 dan nomor 3. Masing-masing memiliki ciri berbeda.

Yang paling laku adalah melati air nomor 3. Perbedaannya, melati air nomor 1 memiliki bentuk daun lebih tebal dan lebar seperti mangkuk, tanpa gelombang di sekeliling daunnya. “Bunganya dobel, satu kuncup bisa muncul beberapa bunga,” tambah Muslim.

Bentuk daun melati air nomor 2 mirip dengan nomor 1. “Bedanya, sekeliling daunnya bergelombang. Bunganya juga dobel,” lanjutnya. Sementara melati air nomor 3 daunnya lebih kecil dengan corak kehitaman semacam tompel, dan batang lebih panjang.

Tompel ini bukan penyakit atau kelainan pada tanaman, melainkan ciri melati air nomor 3. Ada lagi melati air variegata dan melati air daun merah. Daun dan batangnya berwarna merah, sementara bunganya putih besar.

Ada beberapa gangguan yang sering mampir ke melati air. Yang pertama adalah karat pada daun. Muncul bercak kekuningan di daun akibat terkena air hujan, khususnya pada jenis melati air nomor 1. Agar tak terkena penyakit karatan, hindari terkena air hujan secara langsung.

“Bisa menggunakan atap tembus matahari, misalnya fiber. Ini akan mencegah daun dari karat,” kata Muslim. Penyakit lain adalah serangan kutu hitam dan belalang. Untuk mengatasinya cukup menggunakan insektisida seperti Furadan atau Decis.

Gampang Stres

Bunga melati air berwarna putih dan muncul sepanjang waktu. Bunga inilah yang digunakan untuk perbanyakan. Setelah mekar dan keluar tunasnya, kemudian keluar daun.

Nah, daun ini lalu dipotong dan ditancapkan ke media tanam. “Satu pucuk bisa berisi 3 tunas. Bisa langsung ditanam sekaligus, bisa pula dipecah satu-satu,” lanjut Muslim yang sudah puluhan tahun membudidayakan tanaman air.

Yang harus diingat, kadar stres melati air cukup tinggi. “Jadi, kalau mau memecah bunga, sebaiknya hati-hati. Kalau dipecah, pasti stres, meskipun nggak sampai mati. Paling daunnya hangus atau kering dan kita berharap ke daun baru ­untuk keluar tunas baru.”

Daun yang stres ini sebaiknya dipotong, sementara tunasnya langsung ditanam, ­tidak perlu dipecah-pecah. “Ini supaya ketika satu rusak, daun lainnya masih bisa ber­kembang dan bagus tampilannya.”

Tapi, jangan khawatir, perawatan melati air ­relatif gampang, kok. Yang penting cukup air, tidak kering kerontang. “Sebetulnya kondisi lembap pun sudah cukup. Bahkan, dilempar pun bisa hidup, kok. Cuma, tergantung kebiasaan. Kalau sudah terbiasa tergenang air, sebaiknya harus selalu ter­genang,” imbuh Muslim.

Begitu tumbuh akar, melati air akan mencari sendiri tanah yang sesuai untuknya. Yang penting tanaman air bisa berdiri tegak, se­telah itu ia akan menyesuaikan sen­diri.

Perawatan sehari-hari yang lain adalah rajin-rajin mengecek apakah ada belalang atau kutu hitam. Kutu hitam akan menyebabkan daun tak bisa membesar. Kutu hitam juga cepat menular dan beranak.

Pas Di Mana Saja
Penempatan melati air di areal rumah relatif bisa di mana saja. Menurut Andie, landscapper dari x-oticgarden Bandung, melati air bisa ditanam di mana saja di seluruh bagian rumah. Bisa di halaman ­belakang, di samping, atau di halaman depan rumah.

“Yang penting mendapat ­cahaya cukup, karena bunga bisa layu kalau kurang cahaya. Tapi jangan ter­lalu teduh atau terlalu panas, karena ­tanaman bisa kerdil,” katanya.

Soal wadah atau pot, kata Andie, bentuknya kembali ke konsep keseluruhan rumah. “Kalau konsep rumahnya tropis, bisa pilih bentuk pot natural, kalau minimalis pilih bentuk geometris. Sementara untuk material bisa memilih gerabah atau batu alam.”

Tak Boleh Sembarang Bongkar
Banyak juga yang mengeluhkan tanaman air cepat rusak. “Sebetulnya itu tergantung perawatannya. Kuncinya hanya dua, yaitu cukup air dan pemberian pupuk NPK. Pada saat daun mulai mengecil atau menguning, saatnya memberi beri NPK. Biasanya daun akan normal kembali,” kata Muslim.

Setelah tanaman cukup besar, sebaiknya dipindah ke wadah yang lebih besar. Bisa ke bak atau pot. “Melati air sangat bagus tumbuh di media yang lebar. Makin lebar dan besar wadah, makin bagus tampilannya. Bisa menggunakan pot tanah, sementara media tanamnya lumpur, pupuk kandang, ditambah pupuk NPK.”

Yang harus diperhatikan, sebaiknya berhati-hati ketika memindahkan melati air dari ember ke wadah yang lebih besar, pot misalnya. Tak boleh sembarang bongkar agar akar tanaman tidak putus.

Cara yang tepat, dengan menuangkan melati air beserta media tanamnya dari wadah asal dan biarkan ia keluar dengan sendirinya. Setelah keluar, baru diangkat dan dipindah ke pot.

CARA BUDIDAYA TANAMAN CENGKEH

PENDAHULUAN

Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri, namun bila faktor penanaman dan pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitasnya akan menjadi rendah.

SYARAT PERTUMBUHAN

  • Tanaman tumbuh optimal pada 300 - 600 dpal dengan suhu 22°-30°C, curah hujan yang dikehendaki 1500 4500 mm/tahun
  • Tanah gembur dengan dalam solum minimum 2 m, tidak berpadas dengan pH optimal 5,5 - 6,5. Tanah jenis latosol, andosoldan podsolik merah baik untuk dijadikan perkebunan cengkih.


PEMBIBITAN


  • Buat bedengan untuk naungan dengan lebar 1- 1,2 m dan panjang sesuai kebutuhan dengan arah membujur ke utara selatan. Kanan kiri bedengan dibuat parit sedalam 20 cm dan lebar 50 cm. Diatas bedengan dibuat naungan setinggi 1,8 m dibagian timur dan 1,2 m dibagian selatan, intensitas cahaya 75%.
  • Benih dibenamkan pada media di polybag ukuran 15 cm x 20 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 1 tahun) atau ukuran 20 cm x 25 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 2 tahun) yang bagian bawahnya telah dilubangi 2,5 mm dengan jarak 2 x 2 cm. Media yang digunakan pasir halus, tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1, dan berikan Natural GLIO per 20 25 kg pupuk kandang yang telah jadi dan diperam selama ± 2 minggu. Dan sebelum bibit ditanam siram tanah dengan POC NASA 5 ml/lt air atau 0,5 tutup per liter air. -Kemudian susun polybag pada persemaian yang telah disiapkan.
  • Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari. Penyiangan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Intensitas naungan perlahan-lahan dikurangi secara bertahap hingga tinggal 40% saat bibit dipindahkan ke lapang.
  • Pemupukan dengan NPK dilakukan dengan dosis 10 gr/pohon/tahun atau dengan Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 3,5 gr/bibit/tahun . Pupuk tersebut diberikan tiap 3 bulan sekali sedangkan untuk yang didalam polibag diberikan sebanyak 1,5 bulan sekali.

    Catatan : Akan lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASA interval 4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk ± 400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap bibit.

PENGAJIRAN
Pengajiran dilakukan pada blok tanaman untuk memudahkan penanaman dengan jarak tanam 8 x 8 m dengan pola bujursangkar atau empatpersegi panjang.

PENANAMAN
Cangkul tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran lubang tanam 75 x 75 x 75 cm. Lakukan penanaman pada awal musim hujan. Berikanlah pupuk kandang 25 - 50 kg yang telah dicampur dengan 1 pak Natural GLIO dan 1,5 - 2 kg dolomit, campur hingga rata. Masukan 5-10 kg campuran tersebut per lubang tanam. Masukkan bibit dan gumpalan tanahnya kedalam lubang hingga batas leher akar. Beri peneduh buatan setingggi 30 cm dengan intensitas 50%. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis 2-3 ml/liter air per bibit atau semprot POC NASA dosis 2 tutup/ tangki. Hasil akan lebih bagus dengan menggunakan SUPERNASA dengan cara : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) dijadikan larutan induk. Kemudian dalam 1 liter air ditambahkan 10 ml larutan induk kemudian diberikan untuk setiap pohonnya.

PEMELIHARAAN TANAMAN
Pengaturan peneduh dilakukan antara 4-6 bulan sekali.

PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT

  • Kutu daun ( Coccus viridis )
    Bagian yang diserang : ranting muda, daun muda. Gejala : Pertumbuhan yang dihisapnya akan terhenti misal ranting mengering, daun dan bunga kering dan rontok. Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR
  • Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp )
    Bagian yang diserang : ranting/batang. Gejala : Liang gerekan berupa lubang kecil, serangan hebat menyebabkan ranting / batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalian : Pangkas ranting/batang yang terserang, pencegahan gunakan PESTONA atau Natural BVR.
  • Kepik Helopeltis ( Helopeltis sp )
    Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda. Gejala : Biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural BVR atau PESTONA.
  • Penyakit mati bujang ( bakteri Xylemlimited bacterium ).
    Bagian yang terserang : perakaran, ranting-ranting muda. Gejala : matinya ranting pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan. Pengendalian : pengaturan drainase yang baik, penggemburan tanah, pencegahan kocorkan POC NASA + HORMONIK + NATURAL GLIO.
  • Penyakit busuk akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora ).
    Bagian yang diserang : perakaran. Gejala : pada pembibitan tanaman mati secara tiba-tiba, pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah. Pengendalian : bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang dibongkar dan dimusnahkan, lubang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata, isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi, perbaiki drainase, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan.
    Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PANEN

Cengkih dapat mulai dipanen mulai umur tanaman 4,5 - 6,5 tahun, untuk memperoleh mutu yang baik bunga cengkih dipetik saat matang petik, yaitu saat kepala bunga kelihatan sudah penuh tetapi belum membuka. Matang petik setiap tanaman umumnya tidak serempak dan pemetikan dapat diulangi setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan. Bunga cengkih dipetik per tandan tepat diatas buku daun terakhir. Bunga yang telah dipetik lalu dimasukkan ke dalam keranjang/karung kecil dan dibawa ke tempat pengolahan.

PENANGANAN PASCA PANEN

  • Sortasi buah. Lakukan pemisahan bunga dari tangkainya dan tempatkan pada tempat yang berbeda.
  • Pemeraman. Pemeraman dilakukan selama 1 hari ini dilakukan untuk memperbaiki warna cengkih menjadi coklat mengkilat.
  • Pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan dengan mesin pengering yang menggunakan kayu bakar atau bahan bakar minyak.Dapat juga dikeringkan dengan cara alami yaitu pengeringan dengan matahari pada lantai beton agar kadar air menjadi 12-14%, dan dapat disimpan dan aman dari jamur.
  • Sortasi. Pada tahap ini cengkih dipisahkan dari kotoran dengan cara ditampi. Kemudian cengkih yang sudah bersih dimasukan pada karung dan dijahit.
Powered by Blogger.